Bunga selalu berkata benar
Jari - jariku tak dapat berhenti.
Kuhempaskan sehelai demi sehelai bunga..
Kini bunga itu berhamburan tak terkendali.
Pikiranku tidak karuan, banyak pertanyaan retoris di kepalaku yang belum terjawab. Ku ambil setangkai bunga lagi, dan kuhempaskan.
Ya. Tidak. Ya. Tidak. Ya. Tidak. Ya. Tidak. Ya. Tidak. Ya. Tidak. Ya. Tidak. Ya. Tidak. Ya. Tidak. Ya. Tidak. Ya. Tidak. Ya. Tidak. Ya. Tidak. Ya. Tidak. Ya. Tidak. Ya. Tidak. Ya. Tidak. Ya. Tidak. Ya.
Begitu seterusnya hingga bunga itu habis. Dan kau tahu? jawabannya adalah "YA".
Kemudian pertayaan aneh muncul lagi di benakku.
Bagaimana jika berjodoh, apakah mungkin?
Ya. Tidak. Ya. Tidak. Ya. Tidak. Ya. Tidak. Ya. Tidak. Ya. Tidak. Ya. Tidak. Ya. Tidak. Ya. Tidak. Ya. Tidak. Ya. Tidak. Ya. Tidak. Ya. Tidak. Ya. Tidak. Ya. Tidak. Ya. Tidak. Ya. Tidak. Ya. Tidak. Ya. Tidak.
Ya, yang seperti kalian tahu, jawabannya pasti tidak. Aku merutuk diriku sendiri. Mungkin, bunga yang kuambil salah. Lagi, Bunga kuambil dan ku hempaskan.
Ya. Tidak. Ya. Tidak. Ya. Tidak. Ya. Tidak. Ya. Tidak. Ya. Tidak. Ya. Tidak. Ya. Tidak. Ya. Tidak. Ya. Tidak. Ya. Tidak. Ya. Tidak. Ya. Tidak. Ya. Tidak. Ya. Tidak. Ya. Tidak. Ya. Tidak. Ya. Tidak
Jawabannya tetap tidak.
Tuhan. Mengapa?
Tak puas - puasnya dengan itu. Aku terus menerus melakukan hal yang sama, sebanyak - banyaknya. Berharap hasil itu dapat berubah. Tapi Bunga itu tak kunjung memberi jawaban yang pasti.
0 comment