Membenahi diri [Versi Nambah Umur]
August, 12th 2015. Hari refleksi.
Tepat di hari ini, usiaku genap menginjak 19 tahun.
Usiaku menjadi bertambah satu dari tahun kemarin. Bertambah satu sama
dengan satu tahun kehidupan. Aku tak
lagi menganggap ini hari ulang tahun. Aku sepakat dengan diriku sendiri
menyebut hari mengulang tahun ini menjadi hari refleksi. Karena memang
tak ada tahun yang diulang, yang ada adalah tahun yang baru dengan
cerita baru serta segala pertambahan kebaikan dan mungkin juga
bertambahnya kedewasaan.
Oke, karena ini hari refleksi maka kebahagiaan dan kesedihan atas
bertambahnya usiaku cukup dirasakan hanya oleh diriku sendiri. Pahit
memang. No surprise, no birthday cake.
Sejak pagi, seluruh akun di
media sosialku memberikan notifikasi yang menyenangkan. Ini yang aku
suka dari hari refleksi, aku dapat banyak sekali doa baik yang diberikan
oleh teman-teman, tentunya juga ayah dan ibuku. Aku sibuk mengamini
semua doa baik yang mereka kirimkan untukku sembari membalas ucapan
terima kasih.
Kembali pada kata 'refleksi'. Aku bertanya tanya pada diriku sendiri.
Selama 19 tahun ini hidupku sudah bermanfaat atau belum, sudah melakukan
hal yang seharusnya dilakukan atau belum, sudah berguna atau belum,
sudah meninggalkan yang seharusnya tidak dilakukan atau belum, sudah
menjadi lebih baik atau belum, dan banyak sekali sudah atau belum yang
berkecamuk di dalam pikiran. Aku semakin kesini makin tau
umur dan gak mau kepedean bhwa klo umurku bakal panjang, bnyak yg hrus
aku perbaiki dr skrg.
Cepat sekali waktu berlalu. Rasanya masih hangat ingatan di kepala,
ketika masih kecil dimarahi karena nakal, lalu memulai dunia baru
belajar di sekolah hingga SMA, ulang tahun ke 17 yang meriah dirayakan
bersama teman-teman, berjuang SNMPTN, jadi maba, trus sekarang udah mau jadi senior. Kalau boleh memilih,
aku memilih untuk tetap menjadi anak-anak. Masalah besar anak-anak hanya
sebatas PR Matematika yang harus dikumpulkan esok pagi. Tapi hidup itu
kan panjang umur yang berarti memanjangnya umur, bertambahnya satu
tahun. Jadi, mana mungkin aku menjadi anak-anak terus. Aku pasti tumbuh
besar, berkembang, dan bertambah tua tentu saja.
Sedikit refleksi di hari refleksi mungkin salah satu treatment yang bisa menambah kedewasaanku. Diusia yang semakin matang, kini pendapatku menjadi lebih bisa diperhitungkan, tanggung jawabku pun bertambah, semakin banyak cita-cita dan mimpi-mimpi yang ingin sekali segera ku wujudkan sebelum usia bertambah lagi. Aku harus selalu ingat bahwa, aku semakin besar dan orang tuaku juga akan semakin tua. Membahagiakan mereka juga termasuk cita-citaku yang belum sempurna terwujud.
Semoga pertambahan usia ke 19 ini menjadikan aku pribadi yang lebih baik lagi. Lebih dewasa, lebih tangguh, lebih bijak, lebih sabar, dan lebih bermanfaat untuk sesama. Jangan pernah menghitung yang belum didapat, tapi hitunglah yang sudah diberi. Tentu menjadi lebih banyak bersyukur.
Terima kasih semua yang sudah mengirimkan doa baik untukku hari ini,
semoga dikabulkan Allah. Dan semua doa baiknya berbalik kepada yang
mendoakan juga.
Selamat Panjang Umur, Aku !
0 comment