Perubahan.

by - 8:51 PM

Perlu di garis bawahi bahwa setiap manusia pasti berubah. Banyak perkataan dari teman2 ku yang dulu selalu bilang aku ini telah berubah. Entah kadang ada yg bilang berubah dalam hal baik dan sebagainya. You know, everybody is gonna change, in every way they want.
"Han, lo berubah ya lebih dewasa"
"Hani berubah ya sekarang, jadi anak gaul gamau kumpul2 sama kita lagi"
Sebenernya sih konotasi kata perubahan, bisa dimaknai ambigu. Karena Perubahan itu bisa ke arah baik, ataupun buruk. Gaktau yang dimaksud mereka itu perubahan seperti apa.
People change for two reasons: Either they learned a lot, or they've been hurt so much. Sungguh, kata2 itu menampar banget padaku. Untuk kasus yg pertama adalah I’ve learned a lot about myself in the past year and a half. Bahwa ketika dulu banyak orang yang bilang bahwa hani itu kekanakan, egois, dan blah blah blah. Dan menurut saya, setiap orang pasti punya sifat tersebut, tapi tergantung bagaimana takaran yang mereka luapkan di publik. Mungkin dulu saya terlalu banyak memperlihatkan sifat itu kepada publik, saat berada diantara teman2 saya. Maka mereka hanya mengetahui saya hanya sebatas itu. Setiap kehidupan yang kita jalani pasti ada secuil makna yang bisa kita ambil. Ya. itu yang saya sedang lakukan. Bahwa saya belajar banyak, entah lingkungan teman2 saya, curhatan2 teman, pengalaman dari teman2, dll.
Semenjak saya lulus dari SMA, alhamdulillah banget Allah memberikan saya banyak teman, memperlihatkan banyak hal bahwa sifat dari setiap orang itu berbeda, dan kita harus hargai itu. Saya mempunyai beragam teman yang mulai dari amburadul gaul gajelas, sampai yang ter-alim sekalipun. Bahwa ketika kamu melihat kebelakang di masa lalu, ketika kamu mempunyai kesulitan, struggling sekalipun. Suatu saat Allah akan memberikan hal manisnya, walaupun kecil. Dan saya sedang merasakan banyak hal manis itu, salah satunya dikelilingin oleh teman-teman yang baik. Dan gak mau terlalu pede juga. Karena setiap rasa manis, pasti ada sedikit rasa pait disana, kayak coklat. Bahwa ketika kamu disakiti seseorang, maka berterimakasihlah pada orang yang telah menyakiti kamu. Kamu dapat mengetahui sifat jelek kamu. Maka berubahlah. Dewasalah. Jangan malah kamu membalas, maka tidak akan ada bedanya kamu dengan dia.

Dan untuk kasus yang kedua, bukan masalah gaul atau enggak. Mungkin, kamu cuma liat apa yang aku tampilkan saja. kamu mah gatau aslinya. Kita sama-sama sibuk, memperjuangkan masa depan kita, dan juga gak bisa nyalahin waktu yang tak pernah cocok, yakan? Karena teman lama pasti akan tetap menjadi teman walau jarak memisahkan. Tapi akhirnya momen ini akan berubah menjadi "Gila, apa kabar lu, kok gendutan" dan diucapkan dengan senyum bahagia. Karena semakin kita jauh dari seseorang, kita akan menghargai setiap momen kita ketemu. Dan itu bakalan jadi momen priceless. Ketika bertemu, nanti juga ada satu hal yang pasti berubah pada diri teman kita yang lain. Yang bisa kita lakukan adalah hargai proses seseorang tersebut, karena kita tidak pernah tau apa yang dulu dia lewati sampai bisa seperti itu sekarang. Aku juga paham, karena, honestly, aku gasuka banget kalo ada orang yang berubah sikapnya ke aku. apalagi dia itu termasuk temen baik atau sahabat.

Kesimpulannya adalah manusia pasti berubah. Dengan atau tanpa disadari, dengan atau tanpa dikehendaki, entah karena keinginan dalam hatinya sendiri atau karena pengaruh dari lingkungan, manusia pasti berubah. Kamu maupun aku. Jadi... Jika kita bisa menerima diri kita berubah, mengapa kita tidak bisa menerima jika orang lain juga berubah?

Have a nice day,
Hanifah Trya.

You May Also Like

0 comment