30 september 2011..
Masing-masing orang memiliki cara untuk menyiasati kehilangan. menurutku, kehilangan karena patah hati lebih baik daripada kehilangan org yg kita sayangi akibat kematian. yaa seberapun kita ingin menggapai dan mendengar suara mereka lagi, hal itu tidak akan pernah terjadi lagi.
Setiap malam ketika aku mengingat memori itu, aku baru tahu rasa kehilangan itu. aku merindukan ibuku, yaa aku memanggil nenekku dengan sebutan ibu. Aku rindu pelukannya, nasihatnya, tawanya, pembelaannya terhadapku kepada anak nakal yg selalu mengejekku, semuanya....
Kenangan-kenangan tentangnya masih melekat. Nostalgia. Ketika seseorang membangunkanku pagi buta sambil sesenggukan, ternyata abangku. Dan dia menangis sambil memberi tahuku kalau ibu telah tiada. aku pun ikut menangis saat itu. Saat saat abangku yg paling besar dari bandung tiba dirumah duka, ia menangis di depan pintu dan bersujud kepada nenekku, dia menyesal karena terlambat datang akibat travelnya. Kadang begitu menyesakkan mengingat ketika melihat tubuh kaku berbaring di tempat tidur menyerukan "ibu bangun bu..." mencoba menghentikan air mata yg menggumpal dan mengusapnya kembali. Melihat ibu dimandikan, tanpa bergerak sedikitpun. Berharap ia bangun. Membantunya memakaikan kafan, lalu didandani. ibu terlihat cantik walau terbalut kain kafan dan tersenyum. Berkali-kali keningnya kucium, sebagai tanda perpisahan. hal yg benar-benar menyedihkan ketika ibu benar-benar dimasukkan ke dalam liang lahat. dan aku tidak akan pernah bertemunya.
Tidak ada sosok ibu di yu' gareng tempat belanja biasa dimana ibu berada, tidak ada lagi yg duduk di balkon belakang sambil mengupas bawang, tidak ada lagi yg menjawab salam suara parau ibu jika aku datang mengantarkan makanan, tidak ada lagi yg bisa mengajarkan aku masak. jujur yg mengajarkan aku masak mie selama ini adalah ibu, tidak ada lagi yg membelaku. tidak ada lagi.
Kata-kata yg selalu aku ingat ketika ibu di operasi di rumah sakit akibat katarak yg dideritanya "hani nanti dioperasi juga yaa.. pokoknya jangan takut" dan seharusnya ibu liat hani sekarang, hani udah sembuh buu.. gabakal lagi ada orang yg ngejek hani. sekarang hani udah besar :")
hani sayang ibu, hani sungguh merindukannya buu..
Setiap malam ketika aku mengingat memori itu, aku baru tahu rasa kehilangan itu. aku merindukan ibuku, yaa aku memanggil nenekku dengan sebutan ibu. Aku rindu pelukannya, nasihatnya, tawanya, pembelaannya terhadapku kepada anak nakal yg selalu mengejekku, semuanya....
Kenangan-kenangan tentangnya masih melekat. Nostalgia. Ketika seseorang membangunkanku pagi buta sambil sesenggukan, ternyata abangku. Dan dia menangis sambil memberi tahuku kalau ibu telah tiada. aku pun ikut menangis saat itu. Saat saat abangku yg paling besar dari bandung tiba dirumah duka, ia menangis di depan pintu dan bersujud kepada nenekku, dia menyesal karena terlambat datang akibat travelnya. Kadang begitu menyesakkan mengingat ketika melihat tubuh kaku berbaring di tempat tidur menyerukan "ibu bangun bu..." mencoba menghentikan air mata yg menggumpal dan mengusapnya kembali. Melihat ibu dimandikan, tanpa bergerak sedikitpun. Berharap ia bangun. Membantunya memakaikan kafan, lalu didandani. ibu terlihat cantik walau terbalut kain kafan dan tersenyum. Berkali-kali keningnya kucium, sebagai tanda perpisahan. hal yg benar-benar menyedihkan ketika ibu benar-benar dimasukkan ke dalam liang lahat. dan aku tidak akan pernah bertemunya.
Tidak ada sosok ibu di yu' gareng tempat belanja biasa dimana ibu berada, tidak ada lagi yg duduk di balkon belakang sambil mengupas bawang, tidak ada lagi yg menjawab salam suara parau ibu jika aku datang mengantarkan makanan, tidak ada lagi yg bisa mengajarkan aku masak. jujur yg mengajarkan aku masak mie selama ini adalah ibu, tidak ada lagi yg membelaku. tidak ada lagi.
Kata-kata yg selalu aku ingat ketika ibu di operasi di rumah sakit akibat katarak yg dideritanya "hani nanti dioperasi juga yaa.. pokoknya jangan takut" dan seharusnya ibu liat hani sekarang, hani udah sembuh buu.. gabakal lagi ada orang yg ngejek hani. sekarang hani udah besar :")
hani sayang ibu, hani sungguh merindukannya buu..
0 comment