Hani POV
Matanya yang tajam, bibirnya, dan semua yang ada pada dirinya begitu sempurna. aku tahu tidak ada manusia yang sempurna, tapi dalam penglihatanku dia sangat berbeda. Cara dia berbicara, cara dia berjalan, dan cara dia, menatap. aku memperhatikan semua gerak-geriknya. itulah yang membuatku suka padanya. Tapi aku hanyalah gadis biasa, tidak begitu populer, dan tidak pandai bergaul seperti gadis-gadis disekelilingnya.
Aku yang hanya bisa melihatnya dari jauh, mengagumi kesempurnaan yang diberikan Allah padanya. Padahal bisa saja aku memanggilnya, menyapanya, mengajaknya ngobrol berharap aku bisa lebih dekat dengannya. Tapi... entah kenapa keberanian itu hanya sebesar semut..tidak. tidak. hanya sebutir debu. jadilah aku hanya bisa tersenyum ketika bertemu di tangga, tersenyum ketika dia senang, tersenyum ketika dia berhasil melakukan sesuatu, menatapnya saja dari kejauhan, sehingga aku bisa melihatnya leluasa lalu lalang.
Aku yang hanya bisa melihatnya dari jauh, mengagumi kesempurnaan yang diberikan Allah padanya. Padahal bisa saja aku memanggilnya, menyapanya, mengajaknya ngobrol berharap aku bisa lebih dekat dengannya. Tapi... entah kenapa keberanian itu hanya sebesar semut..tidak. tidak. hanya sebutir debu. jadilah aku hanya bisa tersenyum ketika bertemu di tangga, tersenyum ketika dia senang, tersenyum ketika dia berhasil melakukan sesuatu, menatapnya saja dari kejauhan, sehingga aku bisa melihatnya leluasa lalu lalang.
0 comment