kamu kembali..
Prolog: aku sedang berusaha berpindah hati, aku tidak suka pengharapan yang sia-sia. tapi ini semakin sulit jadinya.
Senin siang yang cerahh, bel sekolah berbunyi menandakan saatnya pulang. semua murid berhamburan keluar.
selesai pelajaran matematika yang membuat aku frustasi, aku dan yang lain langsung keluar dari ruang ava. lalu aku teringat akan sebuah janji. RAPAT. sambil memikirkan itu, aku duduk di sebuah bangku yang nyaman di depan ruang ava. segera aku sms temanku untuk cepat menemuiku di bawah. shit! hanya itu yang bisa aku katakan ketika sms itu tidak mengirim ke hape nya, dan ternyata pulsaku habis. Segera aku bangkit dari tempat dudukku untuk mencari sosok temanku itu. aku melirik ke seluruh penjuru sekolah, dan ya aku menemukannya. aku memanggilnya dan dia melambaikan tangan padaku, dia langsung menuju padaku dan juga sebaliknya.
Kami langsung menuju masjid bawah. kulihat tidak ada tanda-tanda akan rapat, karena terlihat sepi dan hanya beberapa kaka kelasku duduk disana, juga terlihat wajah yang tidak asing bagiku. anggap saja namanya Peter, karena bagiku dia sangat mirip dengan Peter Pevensie di film Narnia. temanku menganjurkanku untuk bertanya pada Peter, tapi tentu saja aku menolaknya. aku lebih memilih menyuruhnya untuk menghubungiorang lain.
Saat kami sudah nyaman dan bercengkrama, Peter datang dan bertanya pada kami
Senin siang yang cerahh, bel sekolah berbunyi menandakan saatnya pulang. semua murid berhamburan keluar.
selesai pelajaran matematika yang membuat aku frustasi, aku dan yang lain langsung keluar dari ruang ava. lalu aku teringat akan sebuah janji. RAPAT. sambil memikirkan itu, aku duduk di sebuah bangku yang nyaman di depan ruang ava. segera aku sms temanku untuk cepat menemuiku di bawah. shit! hanya itu yang bisa aku katakan ketika sms itu tidak mengirim ke hape nya, dan ternyata pulsaku habis. Segera aku bangkit dari tempat dudukku untuk mencari sosok temanku itu. aku melirik ke seluruh penjuru sekolah, dan ya aku menemukannya. aku memanggilnya dan dia melambaikan tangan padaku, dia langsung menuju padaku dan juga sebaliknya.
Kami langsung menuju masjid bawah. kulihat tidak ada tanda-tanda akan rapat, karena terlihat sepi dan hanya beberapa kaka kelasku duduk disana, juga terlihat wajah yang tidak asing bagiku. anggap saja namanya Peter, karena bagiku dia sangat mirip dengan Peter Pevensie di film Narnia. temanku menganjurkanku untuk bertanya pada Peter, tapi tentu saja aku menolaknya. aku lebih memilih menyuruhnya untuk menghubungiorang lain.
Saat kami sudah nyaman dan bercengkrama, Peter datang dan bertanya pada kami
"kalian ngapain disini?"
temanku menjawab, "kami nunggu kaka yang lain"
"kalian rapat juga, tau dari mana? dari facebook ya?"
"engga, bukan kak. kita dikasih tau sabtu kemarin pas hari ulang tahun kak bias" aku menjawab dengan sedikit melihat ke arahnya
"ohh. di facebook juga dikasih tau, tapi ini kaka kelas XI yang ipa lagi pada ngambil nilai berenang. kalian udah gabung belom sih di grup?"
"belom kak, kita kan junior gak penting" aku menjawab yang selanjutnya kata itu diulang oleh temanku
"jangan gitu. dalam sebuah organisasi anggota dibutuhin, jika anggota gak ada gimana bisa jadi"
"maksudnya bukan gitu kak, nanti kita disangka join bareng gitu atau kepo gitu"
"yaah kalian harus aktif, kita ga ngerasa gitu kok"
selanjutnya kami membicarakan tentang SMP, awalnya ngerasa aneh. tapi ternyata dia adalah oranng yang sangat baik. sebelumnya aku merasa dia sangat sombong, dan tidak mau bergabung dengan anak seperti kami. apakahh usahaku untuk menjauhinya sia-sia? tapi hari itu dia sangat sopan. dan aku juga merasa senang berada di dekatnnya. hatiku makin bingung. begitulah yang terdengar.
0 comment