mungkin shofie bener "apa yang lo pikirin harus cepet lo kerjain biar gajadi beban lagi" itu ngebuat gue terharu ;-)

".....Karena di blog gue ngerasa gue punya tempat dimana gue bisa didengerin sama orang-orang....."

Ngepost lagi tentang cinta. Gatau kenapa gue lagi terinspirasi sama kata 'cinta'. Bukan karena gue lagi galau karena cinta, atau mungkin gue lagi jatuh cinta. Melainkan gue masih bingung aja sama satu kata ini. Satu kata yang bisa ngebikin semua orang buta dan bisa bikin orang lupa sama segalanya. Kadang senyum-senyum sendiri.... Kadang bengong.... Kadang suka nangis sendiri.... Ini karena....... Karena cinta itu rumit.

Kata orang cinta itu bagaikan gula. Maniiiis banget kalo dicobain. Saking manisnya, kita sampe ketagihan dan berkali-kali nyobain si gula ini. Akhirnya, lama-kelamaan kita sakit sama kemanisan gula ini. Ya, diabetes. Sama kayak cinta. Kita sayang sama orang itu, saking sayangnya kita rela ngorbanin apa aja demi si dia. Tapi lama-kelamaan cinta itu menyakitkan. Jadi, gula dan cinta itu sama.

Intinya, orang yang bener-bener manis aja bisa nyakitin. Gimana yang pahit?

Entah apa yang gue rasain hari ini. Sedikit random dan absurd.
banyak tanggapan beda. ada yg bilang to the point, yes i am. strike to the point banyak yang menyimpulkan gue bocah. ada yg bilang juga, terkadang. tapi ada juga kok yg bilang enggak - karena gue lebih dewasa daripada dia menurut versi kedewasaan dia. hem, udah biasa banget sih gue dapet judgement gue keras kepala dan kekanak-kanakan. udah sampe bosen malah gue --" padahal yaa gue udah nyoba buat ngusir ini 2 sifat jelek, tapi tetep aja nyantol di gue, mereka betah sm gue. hasilnya, judgement keras kepala dan childish itu udah ke-label di jidat gue kayaknya. tapi gak tau yaa ini kenapa.

gue masih belum bisa ngilangin sifat childish dari diri gue.
Kadang orang pasti pernah ngerasa dirinya terlalu kekanak-kanakan untuk menjadi dewasa. Yang gue rasain sekarang ya gitu. Gue rasa gue gak pantes jadi seorang anak yang udah dewasa, gue lebih pantes jadi remaja yang masih labil dan gak tau siapa jati dirinya.

Gue yakin bukan gue doang yang ngerasa kayak gini.
Lo tau gak kenapa gue nulis kayak gini? Karena gue lagi ngerasa gue pantes sperti ini, yaa ini hanya gue yg ngerti. semakin dewasa gue ngerasa ruang gerak gue ga luas, gue lebih memikirkan perasaan mereka, perasaan orang lain ketimbang perasaan gue sendiri. gue belajar ngalah, tapi lama kelamaan malah terlalu ngalah. gue seperti bukan gue, gue yg biasanya bodor-bodoran bareng temen gue, sekarang lebih harus jaga etika. entah kenapa memang diharuskan, tapi itu ngebuat gue ngerasa tertekan. dan akibatnya keliatan murung atau terkesan jutek, padahal sebenernya engga gitu. emang guenya aja yg begini..

ok sorry untuk ke absurd tan gue, lain kali pasti posting yg berbobot. see yaa..

Kaput lagi?
ok ini yang mau gue bahas.

Sebenernya gue ada tugas dari Ldki buat nyari Biografi Siti Fatimah. Karena emang nama kelompok gue itu adalah 'Fatimah'.
Dann.. semakin gue baca biografinya, gue semakin suka sama Fatimah ini. Jadi fatimah ini adalah anaknya nabi Muhammad saw. Ia dinamakan Fathimah karena Allah swt mencegah dirinya dari api neraka, berdasarkan hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Abbas bahwa Nabi bersabda, ‘Sesungguhnya Fathimah adalah orang yang suci farajnya, maka Allah haramkan atas dia dan keturunannya akan api neraka’.

Ternyata gue baru tau kalau Siti Fatimah ini adalah wanita yang benar - benar suci, Dia tidak haid dan tidak pula mengeluarkan kotoran. Karena itulah ia dinamakan al-Zahra atau yang suci, sebab ia tidak pernah mengeluarkan darah, baik dalam haid maupun sesudah melahirkan (nifas). Pada saat melahirkan, ia mandi dan kemudian shalat sehingga ia tidak pernah luput dari melaksanakan shalat. 

cuma iseng buat beginian, lagi on via web tp ga ada kerjaan.
tapi intinya i really heart my family so damn much :)))

terkadang.... salah satu cara untuk membahagiakan orang yang dicintai adalah bukan dengan memilikinya, tapi justru melepaskannya. hanya ada satu memiliki yang mungkin akan membahagiakannya... memilikinya dengan jalan dan cara yang halal.

Bisa saja itu suka, benci, senang, marah.

Ya, hati memanglah hal yang rumit.

Assalamualaikum.

Gue mau cerita. ini sebuah kisah yg seperti drama abis.
sebenernya kejadiannya pun udah lama.

Waktu pertama kali gue masuk les di NF kelas XI tahun ini. gue dateng dan registrasi sendiri, cuma berniat buat mandiri. seseorang di belakang  gue jg mau registrasi, perempuan tinggi. Dan pas dikasih buku kelas xi sama kaka resepsionisnya ternyata dia sepantaran gue.  Setelah gue selesai dia masih mengisi data, gue bilang "mau bareng?" tapi dia cuma senyum ke gue. yaudah akhirnya gue duluan masuk ke kelas. karena gue dateng telat, akhirnya gue duduk dibelakang. dan ketika perempuan itu masuk, dia mengambil tempat duduk di sebelah gue. akhirnya kita kenalan dan ternyata namanya Santri. Awalnya gue ngerasa deja vu bgt, ky pernah punya temen yg namanya kayak gitu. Dia SMA 12. Dia baik banget dan ngajarin gue yg gak gue bisa.

Setelah hari itu gue cerita ke mama gue kalau gue punya temen namanya Santri. Gue selalu cerita tentang apapun ke mama gue. Mama gue trus bilang "jangan-jangan dia santri temen kecil kamu lagi", gue jawab "hah? aku punya temen kecil ma?". "iya, tapi dia pindah waktu sebelum masuk sd".

Akhirnya dengan clue yg diberikan mama gue, saat les gue sangat excited bertemu santri yg ternyata sahabat kecil guee. dan kalian tau??? DIA BENERAN TEMEN KECIL GUEE!!! hahah
Dan sampai saat ini kami makin deket dan deket layaknya seorang sahabat.
Ternyata dunia emang gak selebar daun kelor ya, akhirnya ketemunya dia-dia juga XD

much love <3 p="">Hani.

Masing-masing orang memiliki cara untuk menyiasati kehilangan. menurutku, kehilangan karena patah hati lebih baik daripada kehilangan org yg kita sayangi akibat kematian. yaa seberapun kita ingin menggapai dan mendengar suara mereka lagi, hal itu tidak akan pernah terjadi lagi.
Setiap malam ketika aku mengingat memori itu, aku baru tahu rasa kehilangan itu. aku merindukan ibuku, yaa aku memanggil nenekku dengan sebutan ibu. Aku rindu pelukannya, nasihatnya, tawanya, pembelaannya terhadapku kepada anak nakal yg selalu mengejekku, semuanya....

Kenangan-kenangan tentangnya masih melekat. Nostalgia. Ketika seseorang membangunkanku pagi buta sambil sesenggukan, ternyata abangku. Dan dia menangis sambil memberi tahuku kalau ibu telah tiada. aku pun ikut menangis saat itu. Saat saat abangku yg paling besar dari bandung tiba dirumah duka, ia menangis di depan pintu dan bersujud kepada nenekku, dia menyesal karena terlambat datang akibat travelnya. Kadang begitu menyesakkan mengingat ketika melihat tubuh kaku berbaring di tempat tidur menyerukan "ibu bangun bu..." mencoba menghentikan air mata yg menggumpal dan mengusapnya kembali. Melihat ibu dimandikan, tanpa bergerak sedikitpun. Berharap ia bangun. Membantunya memakaikan kafan, lalu didandani. ibu terlihat cantik walau terbalut kain kafan dan tersenyum. Berkali-kali keningnya kucium, sebagai tanda perpisahan. hal yg benar-benar menyedihkan ketika ibu benar-benar dimasukkan ke dalam liang lahat. dan aku tidak akan pernah bertemunya.

Tidak ada sosok ibu di yu' gareng tempat belanja biasa dimana ibu berada, tidak ada lagi yg duduk di balkon belakang sambil mengupas bawang, tidak ada lagi yg menjawab salam suara parau ibu jika aku datang mengantarkan makanan, tidak ada lagi yg bisa mengajarkan aku masak. jujur yg mengajarkan aku masak mie selama ini adalah ibu, tidak ada lagi yg membelaku. tidak ada lagi.

Kata-kata yg selalu aku ingat ketika ibu di operasi di rumah sakit akibat katarak yg dideritanya "hani nanti dioperasi juga yaa.. pokoknya jangan takut" dan seharusnya ibu liat hani sekarang, hani udah sembuh buu.. gabakal lagi ada orang yg ngejek hani. sekarang hani udah besar :")

 hani sayang ibu, hani sungguh merindukannya buu..